Tempat Wisata Korsel






Katedral Myeongdong adalah katedral umat Katolik Roma pertama yang didirikan di Korea Selatan di Seoul. Katedral ini didirikan pada masa pemerintahan konfusius
Dinasti Joseon oleh pendeta Katolik asal Perancis, Eugene Coste. Tanah dari katedral ini dibeli pada tahun 1883 dan Kaisar Gojong mengadakan upacara peletakan batu pertama pada tahun 1892. Pembukaan katedral ini ditunda sampai bulan Mei 1898 karena terjadinya Perang Pertama Sino-Jepang serta karena kematian dari ayah Coste. Nama awalnya adalah Katedral Jonghyeon 종현성당 (鐘峴聖堂) namun diganti pada tahun 1945 untuk memperingati kemerdekaan Korea dari Jepang menjadi Katedral Myeongdong.



Bukhansan, atau Gunung Bukhan, adalah sebuah gunung yang terletak di sebelah utara kota Seoul, Korea Selatan. Beberapa bagian penting kota Seoul dibatasi oleh Bukhansan, yang merupakan sebuah tempat yang mudah dilihat dari sebagian wilayah di kota ini.
Gunung ini tingginya 836.5 meter di atas permukaan laut. Nama Bukhansan berarti "Gunung Han Utara," merujuk pada letaknya yang berada di sebelah utara sungai Han. Gunung ini juga merupakan tanda batas utara wilayah Seoul di zaman Joseon.
Bukhansan, serta Taman Nasional Bukhansan yang merupakan bagiannya, merupakan daya tarik terkenal wisatawan di daerah Seoul. Gunung ini terkenal sebagai salah satu tujuan yang disukai untuk meihat burung atau untuk melakukan hiking di wilayah metropolitan Seoul.
Saat ini di Korea Selatan sudah ada upaya untuk mengembalikan nama Bukhansan. Selama bertahun-tahun lamanya hingga sekarang, ketiga puncak gunung yang beraa di taman ini dinamai "Bukhansan"; padahal, nama asli ketiga puncak tersebut secara keseluruhan adalah Samkaksan, yang berarti "tiga gunung bertanduk" ("gunung tiga tanduk"). Kepala Kantor Distrik Gangbuk-gu di Seoul sudah memimpin petisi ke pemerintah pusat untuk mengganti nama gunung ini sesuai nama aslinya.


Dongdaemun — lebih dikenal dengan nama Heunginjimun (Gerbang Kebajikan yang Bersinar) — adalah bangunan bersejarah yang berada di pusat kota Seoul, Korea Selatan. Nama bahasa Korea "Dongdaemun" berarti "Gerbang Besar Timur" diberikan karena menunjukkan letaknya pada sebalah timur kota Hanyang (Seoul pada zaman dinasti Joseon) yang pada saat itu masih dikelilingi tembok. Gerbang ini terletak di wilayah padat Jongno.
Setelah Namdaemun (Gerbang Selatan) terbakar pada tanggal 10 Februari 2008 lalu, Dongdaemun adalah satu-satunya dari 3 buah gerbang besar yang masih berdiri. Sedangkan Gerbang Barat (Seodaemun) sudah sejak lama hancur.
Struktur pertama dibangun pada tahun 1396, pada masa pemerintahan (tahun) ke-6 Raja Taejo dari dinasti Joseon. Dongdaemun kembali direnovasi pada tahun 1453 dan struktur yang berdiri saat ini adalah hasil renovasi dari tahun 1869.
Sekarang, wilayah di sekitar Dongdaemun adalah wilayah yang terkenal akan pusat perbelanjaannya. Terdapat pasar Dongdaemun yang buka selama 24 jam penuh dan menjadi tempat yang menarik para turis.





Changdeokgung (Istana Changdeok) adalah kompleks istana Dinasti Joseon di Seoul, Korea Selatan. Istana Changdeok adalah salah satu dari Lima Istana Besar yang dibangun sebagai tempat tinggal keluarga kerajaan. Istana Changdeok terletak di sebelah timur Gyeongbokgung sehingga sering disebut dengan Donggung atau Istana Timur. Makna dari Changdeokgung (昌德宮) adalah Istana Kemakmuran
Changdeokgung pernah didiami banyak raja Dinasti Joseon dan mewarisi elemen-elemen dari masa Tiga Kerajaan yang tidak dimasukkan dalam pembangunan arsitektur Gyeongbokgung. Salah satu elemen tersebut adalah menyatunya Istana Changdeok dengan topografi alam sehingga terlihat sangat harmonis.


Changgyeonggung atau Istana Changgyeong adalah istana yang berlokasi di Seoul, Korea Selatan. Aslinya adalah bangunan istana musim panas dari kaisar Dinasti Goryeo yang dibangun pada tahun 1104, kemudian diwariskan ke Dinasti Joseon dan merupakan salah satu dari Lima Istana Besar Dinasti Joseon.
Raja Sejong yang Agung dari Dinasti Joseon kemudian menambahkan beberapa bangunan istana untuk ayahandanya Raja Taejong dan disebut dengan Istana Sugang (Suganggung), namun pada tahun 1483 direnovasi dan diperluas oleh Raja Seongjeong. Istana ini mengalami kehancuran pada saat Invasi Jepang ke Korea tahun 1592, namun setelah itu dipulihkan lagi.
Pada masa kolonial Jepang, pemerintah Jepang menambahkan kebun binatang, kebun raya dan museum di dalam kompleksnya. Pada tahun 1983 kebun binatang dan kebun raya dihilangkan. Saat ini beberapa tempat bersejarah yang terdapat di Istana Changgyeong adalah:
  • Gerbang Honghwamun - kemungkinan dibangun tahun 1484 oleh Raja Seongjong, namun musnah terbakar dalam Invasi Jepang tahun 1592, dan dibangun kembali tahun 1616 di masa pemerintahan Raja Gwanghaegun.
  • Jembatan Okcheongyo - dibangun tahun 1483; memiliki panjang 9,9 meter dan lebar 6,6 meter dengan kaki yang melengkung.
  • Myeongjeongjeon - ruangan atau bangunan istana yang dibangun tahun 1484, namun terbakar dan musnah pada saat Invasi Jepang tahun 1592, lalu dibangun kembali pada tahun 1616. Myeongjeongjeon hanya berlantai 1 dengan atap yang saling bersusun.
  • Sungmundang - ruangan atau bangunan istana yang dibangun tahun 1830 untuk Raja Sunjo; Raja Yeongjo mengadakan berbagai ujian kenegaraan di sini.
  • Paviliun Haminjeong - dibangun tahun 1633.
  • Gyeongchunjeon - ruangan atau bangunan istana yang dibangun tahun 1483, namun hancur di tahun 1592 karena Invasi Jepang kemudian dibangun lagi tahun 1616, tapi terbakar di tahun 1830 dan kemudian dibangun lagi tahun 1834. Raja Jeongjo dan Raja Heonjong dilahirkan di tempat ini.
  • Hwangyeongjeon - ruangan atau bangunan istana yang dibangun tahun 1484 pada masa kekuasaan Raja Seongjong, namun hancur di tahun 1592 karena Invasi Jepang kemudian dibangun lagi tahun 1616, tapi terbakar di tahun 1830 dan kemudian dibangun lagi tahun 1834.
  • Tongmyeongjeon - ruangan atau bangunan istana yang juga dibangun tahun 1484 pada masa kekuasaan Raja Seongjong, namun hancur di tahun 1592 karena Invasi Jepang kemudian dibangun lagi tahun 1616, tapi terbakar di tahun 1830 dan kemudian dibangun lagi tahun 1834.
  • Kolam Chundangji - dibuat pada tahun 1909, dengan sebuah pulau yang luasnya 366 meter persegi dan sebuah jemabtan ditambahkan pada tahun 1984. Kolam yang terkecil luasnya 1.107 meter persegi dan yang terbesar luasnya 6.483 meter persegi.

Gwanghwamun adalah sebuah gerbang yang terletak di Seoul, Korea Selatan, yang didirikan pada tahun 1395. Gerbang Gwanghwamun berdiri di depan Istana Gyeongbok dan telah mengalami masa panjang berbagai kerusakan dan kehancuran. Di tempat berdirinya inilah diketahui sebagai pusat kota Seoul.Gwanghwamun dibangun pada tahun 1395 untuk menandai berdirinya Dinasti Joseon. Pada masa Invasi Jepang tahun 1592, gerbang ini mengalami kehancuran parah. Raja Gojong kembali memerintahkan pembangunannya di tahun 1867 bersamaan dengan pendirian kembali bagian-bagian istana. Gwanghwamun berdiri tegak sampai tahun 1926, ketika pada masa Penjajahan Jepang, gerbang ini dipindahkan ke lokasi yang sekarang di Museum Nasional Rakyat Korea sebagai gerbang Bangunan Pemerintahan Jenderal Jepang yang luas. Setelah kemerdekaan dari Jepang dan Perang Korea, Gwanghwamun mengalami kerusakan parah. Barulah pada tahun 1963 almarhum presiden Park Chung-hee memerintahkan pembangunan dan perbaikan. Papan nama Gwanghwamun dilukis sendiri oleh Park Chung-hee dan berdiri tegak sampai akhir 2006.Gwanghwamun saat ini sedang mengalami renovasi, yang dimulai pada bulan Desember 2006. Bangunannya dibongkar dan dipindahkan lagi di lokasi aslinya yang berjarak 14,5 meter ke arah selatan, yakni sebagai gerbang utama Istana Gyeongbok. Renoasi ini dilakukan karena renovasi yang dilakukan tahun 1963 dilakukan di depan Bangunan Pemerintahan Jenderal Jepang yang telah dimusnahkan pemerintahan Korea Selatan pada tahun 1996. Tujuan dari renovasi ini adalah untuk menyelesaikan tugas penghapusan jejak-jejak penjajahan Jepang di Korea. Renovasi Gwanghwamun dijadwalkan selesai dibongkar bulan Mei 2007 dan benar-benar selesai dibangun pada tahun 2009 dengan tambahan taman dan plaza bagi masyarakat dan wisatawan.

Myeongdong atau Myongdong adalah sebuah permukiman di kota Seoul (dong) di divisi adminstratif Jung-gu, berlokasi antara Chungmuro, Euljiro, dan Namdaemun-ro. Wilayahnya mencakup 0,91 km² dengan populasi 2.986 jiwa, dan sebagian besar wilayahnya adalah distrik komersil dan bisnis.
Myeongdong adalah salah satu distrik belanja Seoul yang terbesar, banyak terdapat toko-toko yang menjual barang-barang dengan harga sedang sampai mahal dari produksi dalam negeri maupun internasional. Myeongdong juga adalah pusat fashion dan kehidupan malam dari anak-anak muda Seoul. Distrik ini mempunyai jalan kota termahal ke-9 di dunia dalam hal sewa floorspace.
Myeongdong memiliki 4 Toserba terkemuka: Migliore, Lotte Department Store, Avatar, dan High Harriet. Wilayah ini juga adalah pusat utama dari badan jasa finansial. Beberapa perusahaan asuransi terkemuka juga berkedudukan di sini termasuk: Citibank, SK Corporation, Kookmin Bank, Korea Exchange Bank, Lone Star Funds, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, AIG Korea Insurance, Hana Bank, dan HSBC. Pusat keuangan Seoul terbagi antara daerah ini dan Yeouido dimana letak Korean Stock Exchange (Bursa Efek Korea).
Di distrik ini terdapat situs dari banyak Kedutaan Besar negara-negara sahabat, kantor pusat YWCA, badan UNESCO dan Katedral Myeongdong; katedral Katolik tertua di Korea. Di Myeongdong kadang-kadang bisa disaksikan unjuk rasa.
Di bagian selatan Myeongdong terdapat stasiun untuk menuju kereta api listrik bawah tanah jalur 4 , sementara bagian utara dekat dengan Stasiun Euljiro 1-ga dari jalur 2.

 
Istana Gyeongbok adalah sebuah istana yang terletak di sebelah utara kota Seoul (Gangbuk), Korea Selatan. Istana ini termasuk dari 5 istana besar dan merupakan yang terbesar yang dibangun oleh Dinasti Joseon.
Istana Gyeongbok aslinya didirikan tahun 1394 oleh Jeong do jeon, seorang arsitek. Istana ini hancur pada saat invasi Jepang ke Korea tahun 1592-1598 dan dibangun lagi selama tahun 1860-an dengan 330 buah komplek bangunan dengan 5.792 kamar. Berdiri di wilayah seluas 410.000 meter persegi, Istana Gyeongbok adalah simbol keagungan kerajaan dan rakyat Korea. Setelah pembunuhan Maharani Myeongseong oleh mata-mata Jepang di tahun 1895, Raja Gojong meninggalkan istana ini bersama anggota keluarganya yang lain dan tidak akan pernah kembali.
Pada tahun 1911, pemerintahan Jepang yang sedang menjajah Korea menghancurkan semua bangunannya kecuali 10 bangunan utama, dan membangun Bangunan Pemerintahan Utama Jepang untuk gubernur jenderal Korea di depan Ruangan Tahta.
Bangunan utama dari Istana Gyeongbok termasuk Geunjeongjeon, Ruangan Tahta Raja (yang merupakan harta nasional Korea Selatan nomor 223) dan Paviliun Gyeonghoeru (harta nasional nomor 224) yang memiliki kolam bunga teratai dan bertiangkan 48 buah tonggak granit.
Istana Gyeongbok saat ini dibuka untuk umum dan Museum Nasional Rakyat Korea (National Folk Museum of Korea) berdiri di dalamnya.
Banyak rakyat Korea yang berharap pemerintahnya dapat mengembalikan bentuk asli istana. Berkat kerja keras arkeolog, 330 bangunan berhasil dibangun kembali. Saat ini gerbang masuk istana (Gwanghwamun) sedang direnovasi untuk dibuat kembali seperti pada asalnya dan diperkirakan selesai tahun 2009.
Taman belakang istana pernah digunakan sebagai tempat kediaman Gubernur jenderal selama masa penjajahan Jepang. Dengan berdirinya Republik Korea tahun 1948, Presiden Syngman Rhee menggunakannya sebagai kantor dan tempat kediaman. Pada tahun 1993, setelah presiden Kim Young-sam dipilih jadi presiden Korea Selatan, rumah kediaman Gubernur Jenderal tersebut dihancurkan untuk menghilangkan simbol penjajahan Jepang atas Korea.

Gyeonghuigung atau Istana Gyeonghui adalah istana yang terletak di Seoul, Korea Selatan. Istana Gyeonghui termasuk dari Lima Istana Besar Korea yang didirikan oleh Dinasti Joseon.
Pada masa-masa akhir Dinasti Joseon, Istana Gyeonghui adalah istana sampingan untuk raja dan lokasinya terletak di sebelah barat Seoul. Istana ini seringkali disebut Seogwol (Istana di Sebelah Barat). Istana sampingan berfungsi sebagai tempat pindahnya raja ketika terjadi keadaan darurat.
Sekitar 10 orang raja Joseon dari Raja Injo sampai Raja Cheoljong pernah mendiami istana ini. Istana yang dibangun dengan harmonis bersama topografi gunung di sekelilingnya ini memiliki arsitektur yang memperlihatkan keindahan elemen-elemen khas Korea. Dahulu istana ini bahkan memiliki jembatan yang menghubungkannya dengan Istana Deoksu. Bangunan utamanya terbagi atas bangunan Sungjeongjeon dan Jajeongjeon dan ruang tidur Yungbokjeon dan Hoesangjeon.

Namdaemun atau Sungnyemun adalah sebuah gerbang bersejarah yang berlokasi di jantung kota Seoul, ibukota Korea Selatan. Bangunan ini disebut juga dengan nama Sungnyemun, yang berarti Gerbang Upacara Agung, yang tertulis pada papan gerbang. Penyebutan Namdaemun secara luas digunakan karena letaknya yang berada di bagian selatan dari gerbang-gerbang yang melindungi Hanyang (nama Seoul pada waktu itu). Namdaemun berarti "Gerbang Besar Selatan".
Pada malam hari tanggal 10 Februari 2008, atap gerbang kayu ini terbakar oleh api yang sepanjang malam melalap seluruh bagian atap dan struktur kayunya
Sebelum musibah kebakaran tahun 2008, Namdaemun adalah bangunan kayu tertua di Seoul. Dengan arsitektur dari kayu dan batu dengan atap 2 tingkat, gerbang ini diselesaikan tahun 1398 dan dipergunakan sebagai pintu masuk ke pusat kota, juga untuk penyambutan tamu-tamu negara, serta untuk melindungi kota dari harimau Korea yang sejak lama punah dari Korea Selatan. Konstruksi dimulai pada tahun 1395 selama tahun ke-4 masa pemerintahan Raja Taejo dan diselesaikan tahun 1398. Strukturnya dibangun lagi tahun 1447 dan direnovasi beberapa kali sejak itu. Pada awalnya Namdaemun adalah salah satu dari 3 buah gerbang utama, yang lainnya adalah Dongdaemun (Gerbang Timur), dan Seodaemun (Gerbang Barat) yang sudah lama hancur.
Pada awal abad ke-20, tembok kota yang mengelilingi kota Seoul dihancurkan oleh pemerintah kolonial Jepang dengan dalih "untuk melancarkan aliran lalu lintas di wilayah tersebut". Kunjungan putra mahkota dari Kekaisaran Jepang diduga menjadi alasan penghancuran tersebut. Pada saat putra mahkota tersebut melewati gerbang, penyambutan yang dilakukan sangat berlebihan. Namdaemun tertutup untuk publik pada tahun 1907 setelah pemerintahan kolonial Jepang membangun jalur tream listrik di dekatnya. Pada masa perang Korea, Namdaemun rusak berat dan diperbaiki secara besar-besaran pada tahun 1961, dengan upacara penyelesaian pada 14 Mei 1963. Namdaemun dijadikan sebagai Harta Nasional Korea Selatan nomor 1"pada tanggal 20 Desember, 1962.
Gerbang kembali direnovasi pada tahun 2005 dengan menambahkan tanah berumput di sekitarnya untuk memperindahnya sebelum pada tanggal 3 Maret 2006 dibuka kembali untuk publik. Selama masa restorasi, 182 halaman cetak biru dari desain gerbang dibuat untuk mempersiapkan rekonstruksi baru jika terjadi suatu masalah.
Pada sekitar pukul 20:50 tanggal 10 Februari, 2008, api membakar Namdaemun dan meluluhlantakkan atap dan struktur kayunya, namun struktur temboknya masih utuh. Api terus berkobar tak terkontrol sehingga sampai tengah malam menghancurkan atapnya walaupun telah dikerahkan 360 pemadam kebakaran yang berusaha memadamkan apinya.Banyak saksi yang melihat ada seseorang yang muncul di dekat Namdaemun sebelum kebakaran terjadi, dan di dekat reruntuhan ditemukan 2 buah pemantik api. Seorang lelaki berusia 69 tahun, teridentifikasi atas Chae Jong-gi, ditangkap karena tindakan kriminal yang ia lakukan. Laporan polisi menyebutkan bahwa Chae menuangkan thinner di lantai dasar gerbang dan menyalakan api untuk menyulut api. Polisi mengatakan bahwa Chae kesal setelah tidak dibayar secara penuh pada tanah yang ia jual pada pengembang. Orang yang sama juga pernah tertangkap setelah sebelumnya pernah mencoba membakar istana Changgyeong pada tahun 2006.
Administrasi Warisan Budaya Korea Selatan menyebutkan bahwa untuk merehabilitasi Namdaemun diperlukan waktu 3 tahun yang ditaksir akan menelan dana ₩ 20 triliun (US 21 juta). Presiden terpilih Korea Selatan Lee Myung-bak telah mengajukan proyek kampanye untuk donasi perehabilitasian gerbang tersebut.
Gerbang ini terletak di wilayah Jung-gu, Namdaemun St 4-Ga 29, antara Stasiun Seoul dan Plaza Kota Seoul. Di dekatnya adalah pasar Namdaemun, sebuah pasar tradisional 24 jam yang sejak berabad-abad telah beroperasi.

Cheong Wa Dae (terjemahan: Rumah dengan genting biru) atau sederhananya Rumah Biru, adalah kantor kepresidenan Republik Korea Selatan. Namanya berasal dari genting atap bangunannya yang berwarna biru. Cheong Wa Dae termasuk dari bagian kompleks bangunan yang dibangun dengan bentuk rumah tradisional Korea namun dengan struktur modern.
Saat ini Cheong Wa Dae terbagi atas bangunan kantor utama, yakni tempat kediaman presiden, ruang tamu (Yeongbin-gwan 영빈관, 迎賓館), ruangan konferensi (Chunchugwan 춘추관, 春秋館), dan bangunan sekretariat. Luas dari keseluruhan kompleks adalah 76.685 pyeong (sekitar 250.000 ).

Geografi Korea Selatan

 

Korea Selatan adalah negara yang terletak di Asia Timur, tepatnya mencakup bagian selatan Semenanjung Korea.Korea Utara merupakan satu-satunya negara yang berbatasan langsung dengan Korea Selatan, dengan panjang perbatasan 238 km yang ditetapkan dengan DMZ (Garis Demarkasi Militer). Wilayahnya sebagian besar dikelilingi perairan dan memiliki panjang garis pantai 2.413 km. Sebelah barat dibatasi oleh Laut Kuning, sebelah selatan dengan Laut Cina Timur, sementara sebelah timur berbatasan dengan perairan Laut Jepang. Luas wilayah daratan keseluruhan adalah 100.032 km² dan luas perairan hanya 290 km².
Korea Selatan memiliki banyak pulau-pulau kecil di lepas pantai perairannya. Pulau terbesar adalah Jeju-do, yang terletak pada bagian selatan semenanjung dengan luas 1.825 km². Pulau penting lainnya adalah Ulleung di Laut Jepang dan Ganghwa di perairan sebelah barat. Walau sebagian besar pesisirnya memiliki garis yang rata, pantai selatan dan baratnya berteluk-teluk dan mempunyai dataran berlumpur yang luas.
Gunung tertinggi di Korea Selatan adalah Hallasan (1.950 m), berada di Pulau Jeju. Terdapat 3 rangkaian pegunungan utama di Korea Selatan, yakni Taebaek, Sobaek dan Jiri.
Hanya 30 % daratan Korea Selatan yang merupakan dataran rendah, karena sebagian besar wilayahnya adalah dataran tinggi dan pegunungan. Dataran rendah sebagian besar terletak di pesisir barat dan di lembah-lembah sungai utama. Dataran rendah yang terpenting adalah dataran rendah Sungai Han yang mencakup DKI Seoul, dataran rendah Pyeongtaek di pesisir barat, Lembah Sungai Geum, Lembah Sungai Nakdong, dataran Yeongsan dan Honam di barat daya. Dataran rendah di pesisir timur lebih sempit.
Sungai Nakdong adalah sungai terpanjang, yakni 521 km. Sungai Han yang mengalir melewati Seoul panjangnya adalah 514 km. Sungai penting lainnya adalah Sungai Geum, panjangnya 401 km, Sungai Imjin dan Bukhan yang berhulu dari Korea Utara, serta Sungai Seomjin. Sungai-sungai besar utamanya mengalir dari utara ke arah selatan atau dari timur ke barat.

Iklim

Korea Selatan beriklim sedang karena berada dalam kawasan curah hujan Asia Timur. Pengaruh masa udara dari dataran Asia lebih besar terhadap cuaca di Korea Selatan dibanding pengaruh dari Samudera Pasifik. Musim dingin berlangsung 3 bulan dengan kondisi cuaca kering. Sementara musim panas singkat, namun sangat panas, basah dan lembab. Cuaca terbaik muncul pada musim semi dan musim gugur. Di DKI Seoul suhu rata-rata bulan Januari adalah −5°C sampai −2,5°C; di bulan Juli berkisar dari 22.5°C sampai 25°C. Pulau Jeju yang terletak pada bagian paling selatan, menerima iklim yang lebih hangat daripada daratan utama, berkisar dari 2,5°C di bulan Januari dan 25°C pada bulan Juli.
Walau Korea Selatan kurang rentan terhadap taifun (Bahasa Korea:태풍, taepung) dibanding Jepang, Taiwan, pesisir timur Cina ataupun Filipina, imbasnya bisa berakibat besar. Setiap tahunnya terdapat 1 sampai 3 buah taifun yang bergerak ke semenanjung. Taifun biasanya menyerang pada akhir musim panas dan membawa curah hujan yang sangat tinggi. Taifun memicu banjir dan tanah longsor di berbagai tempat di Korea Selatan.
Salah satu taifun besar yang menghantam daratan Korea adalah Taifun Nabi (Jolina) pada tanggal 8 September 2005 dengan korban tewas 8 orang

 


 
















1 komentar:

  1. Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com

    Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
    -Situs Aman dan Terpercaya.
    - Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
    - Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
    - Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
    - Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
    -Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
    - 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI

    8 Permainan Dalam 1 ID :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66

    Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
    BBM: 2AD05265
    WA: +855968010699
    Skype: smsqqcom@gmail.com

    BalasHapus